Proyek Geotextile di Sumatera Selatan

Sejarah Singkat

Sejak dulu, para arsitek dan perusahaan konstruksi telah berhadapan dengan problem bagaimana membangun bangunan di atas tanah yang labil.

Sampailah pada tahun 1950-an, bahan tenunan, yang sekarang dikenal sebagai geotextile, teruji mampu meningkatkan kekuatan dan kestabilan tanah secara drastis.

Sekarang ini, geotextile, baik woven maupun non-woven, telah mengubah proses kerja dalam dunia konstruksi. Geotextile dewasa ini juga terbuat dari beratus-ratus macam material, yang membuat geotextile dapat diaplikasikan ke berbagai kegunaan, mulai dari pembuatan jalan, drainase, sampai pengendalian longsor.

Geotextile memiliki keunggulan yaitu sederhana dan relatif murah untuk dipakai meningkatkan kualitas tanah untuk proyek-proyek konstruksi.

Apa Itu Geotextile ?

Pada dasarnya, geotextile adalah bahan tenunan yang berpori-pori. Ada 5 fungsi dasar dari geotextile, yaitu:
* Separator: sebagai pembatas antara 2 lapisan material.
* Filter: cairan bisa menembus geotextile, namun menahan partikel padat.
* Penguat: meningkatkan kekuatan struktur tanah.
* Proteksi: melindungi lapisan material.
* Pengering: mampu mengurangi kadar cairan dan mengarahkan cairan ke area lain.

Geotextile, dilihat dari bentuk anyamannya, terbagi menjadi 2, yakni woven, yang berwujud serat-serat halus yang dianyam satu sama lain, mirip karung beras, dan non-woven yang berwujud mirip karpet. Geotextile juga dapat disatukan dengan cara dijahit (untuk tipe woven), maupun dengan proses pemanasan (untuk tipe non-woven).

Cara Kerja Geotextile

Geotextile meningkatkan kekuatan dan ketahanan tanah dengan cara memisahkan material pondasi konstruksi dari base tanah. Misalnya, saat pembuatan jalan, material jalan seperti kerikil, akan dihamparkan di atas base tanah, yang lama kelamaan base tanah akan bercampur dengan kerikil. Hal ini membuat jalan menjadi lunak, sehingga membuat jalan cepat rusak, yang kemudian berakibat jalan perlu sering diperbaiki dan membutuhkan banyak biaya.

Dengan menggunakan geotextile, maka lapisan material kerikil dan material di atasnya akan terpisah dari base tanah, sehingga jalan tetap keras. Pada daerah yang sering terkena hujan, geotextile memberikan nilai tambah, yaitu mampu menahan material jalan dari terbawa aliran air hujan yang meresap ke bawah tanah.

Selain pada pembuatan jalan, geotextile juga umum diaplikasikan pada hal-hal berikut:
* Penguatan tanah pada jalan-jalan, rel kereta, bandara, dan tanggul.
* Mengeringkan lahan yang basah dan material pada dinding penahan erosi air laut.
* Sebagai filter sekaligus penguat dinding kolam limbah maupun tempat pembuangan akhir.
* Penahan erosi oleh air dan angin di daerah pantai.
* Digunakan pada konstruksi-konstruksi besar seperti pembangunan stadion, lapangan sepak bola, sport center, dan lainnya.

Perbedaan Woven dengan Non-Woven Geotextile

Bahan dasar yang umum dipakai untuk pembuatan geotextile adalah polypropylene, sejenis turunan plastik yang mudah dibentuk dengan panas. Namun demikian, adanya perbedaan proses produksi membuat geotextile terbagi menjadi 2 kelompok besar, yaitu woven dan non-woven, yang masing-masing memiliki karakteristik tersendiri.

Woven geotextile diproduksi dengan cara menganyam benang-benang polypropylene menjadi suatu tenunan yang luas. Proses tenunan ini membuat woven geotextile memiliki tahanan terhadap beban yang tinggi. Demikianlah woven geotextile umum digunakan pada proyek-proyek untuk meningkatkan kekuatan tanah. Kekurangan woven geotextile adalah kemampuan untuk mengeringkan lahan kurang bagus.

Non-woven geotextile berwujud seperti karpet atau lembaran kulit sintetik. Kebalikan dari woven geotextile, non-woven geotextile sangat bagus untuk keperluan filtrasi dan pengeringan lahan. Tidak heran, non-woven geotextile banyak dipakai pada pembuatan sistem drainase dan pengendalian erosi.

Pusat Penjualan Geotextile

Kami dari Mitra Hijau Lestari siap membantu Anda yang membutuhkan konsultasi, penyediaan material, sampai ke pemasangan di lokasi seperti Palembang, Sungaigerong, Betung, Simpangtiga, Modong, Prabumulih, Kedaton, Mendala, Martapura, Muaradua, Gunungmegang, Pagar Alam, Pendopo, Lahat, Muara Enim, Lubuklinggau, Ngulak, Surulangun, Sakakemang, Mangsang, Keluang, Bailangu, dan Sungsang.

Kami menyediakan woven maupun non-woven geotextile dalam berbagai ketebalan dan panjang. Produk geotextile kami memiliki daya tahan yang tinggi terhadap kerusakan dari bahan-bahan kimia, baik asam maupun basa. Non-woven geotextile kami memiliki tingkat permeabilitas yang sangat bagus sehingga cocok untuk banyak penerapan.

Kami juga menyediakan produk-produk pendukung lainnya seperti, tanah, kerikil, geobag dan pipa hdpe. Segera hubungi kami di sini, atau Anda bisa mulai chat dengan Marketing kami via WhatsApp dengan menekan tombol di sudut kiri bawah. Kami siap memberikan dukungan terbaik untuk Anda.

Proyek Geotextile di Sumatera Selatan

Bagi Anda yang membutuhkan suplai geotextile di daerah Sumatera Selatan, kami memiliki kantor perwakilan di Palembang untuk mengcover kebutuhan proyek Anda. Kami juga melayani pengiriman maupun pengerjaan geotextile di Pangkalan Balai / Banyuasin, Tebing Tinggi / Empat Lawang, Lahat, Muara Enim, Sekayu / Musi Banyuasin, Muara Beliti Baru / Musi Rawas, Rupit / Musi Rawas Utara, Indralaya / Ogan Ilir, Kayu Agung / Ogan Komering Ilir, Baturaja / Ogan Komering Ulu, Muaradua / Ogan Komering Ulu Selatan, Martapura / Ogan Komering Ulu Timur, Talang Ubi / Penukal Abab Lematang Ilir, Lubuklinggau, Pagar Alam, dan Prabumulih.

Di bawah ini, kami sajikan beberapa proyek konstruksi di Sumatera Selatan yang mengaplikasikan material geotextile maupun produk turunannya.

 

×

Halo!

Silakan klik pada ikon di bawah untuk memulai chat WhatsApp atau Anda bisa mengirimkan e-mail kepada Marketing kami.

× Ada pertanyaan ?